Description
Pada dasarnya, puisi merupakan bentuk ekspresi manusia yang paling elegan. Epos Homer dari Yunani Kuno hingga soneta Shakespeare. Gurindam hingga pantun jenaka, semuanya merupakan jenis puisi untuk maksud tujuan tertentu. Bahkan, Al-Qur’an merupakan kitab puisi yang paling sempurna.
Membaca puisi adalah ritual rutin bagi penerbit, tetapi menulis puisi sendiri adalah sebuah tantangan. Seperti halnya bentuk penulisan kreatif apa pun, menulis puisi bisa merupakan kerja keras, tapi hasilnya menghilangkan lapar dahaga jiwa.
Na menulis puisi dari hati. Sebagai guru dan penulis, koleksi diksi yang dimiliki di atas rata-rata awam. Karena itu 42 puisi-puisinya yang terangkum dalam antologi ini menarik dan layak dinikmati sambil ngopi atau bahkan setelah sujud subuh dini hari. Dengan membuka indera mata jiwa.
Untuk membaca puisi-puisi Na, tak usah berpretensi bahwa ditujukan untuk Anda. Atau memang sebenarnya ditujukan untuk Anda.
Dengan rasa.
Dan kita akan merenung. Dalam riuh. Dalam hening.


Reviews
There are no reviews yet.