Description
Bentangan langit tanpa ikatan, tak bersambung satu sama lain, namun bersambung kehampaan, awan tebal, awan hitam, awan putih dan sejauh mata memandang berubah dan berulah menjadi biru tua, warna warni, begitu indah dan eloknya namun juga menjengkelkan, menakutkan, mengerikan dan juga dapat mematikan tatkala kilatan dan sambaran halilintar menabuh genderangnya dan dapat pula memberikan keindahan mata memandang.
Ukiran dan yang mengukir Maha Besar sungguh menak-jubkan, tiada yang mampu menyaingi dan menandinginya, apa manusia sadarkah? Masih berpola pola seperti dan berlagak sebagai Maha, bukan Maha Sang Pencipta namun Maha perusak alam semesta, Maha pengeruk harta alam di bawah dan di atasnya, jikalau di langit terdapat hiasan bisa juga akan diraih diambilnya, digagahi ini adalah milik dan milik …? Tiada kata yang enggan berkata oleh karena tak ada barang bergelantungan di atas sana.
Namun sesungguhnya di atas sana berlebih lebih bergelantungan, namun tidak ada yang mampu melihatnya, adapun yang mampu melihatnya maka akan berlomba lomba mengejarnya, seperti halnya Pohon Jambe dan Batang Bambu yang dihiasi berbagai macam barang dan manusia berebut walaupun tinggi adanya, perumpamaan selalu ada dan nyata adanya, ini merupakan hal yang menjadi pemikiran insan manusia untuk berusaha mengotak atik buah pikiran yang baik dan jelek dan pada kenyataaanya, bahwa semua terjadi di atas bumi yang diinjak ini.
Ukiran yang terhiasi selalu muncul bisakah diarahkan untuk membuat perubahan yang hakiki yang benar benar untuk insan penginjak bumi dan beratapkan langit, tidak sadarkah nantinya insan manusia beratap, berdinding, dan lantai sama warna, sama rasa, sama bau dan sama semuanya adalah TANAH, sungguh sangat disadari seutuhnya namun dan namun lupa akan itu, sejujurnya jikalau rambut, kulit dan jutaan urat kasar dan halus bisa bicara maka insan manusia akan ketakutan sepanjang usia menempel dan belum tercabut sukmanya.
Ukiran di langit apakah sama dengan ukiran di jasad insan manusia, tentunya beda tetapi bisa dikatakan samakah Allohu’alam Tuhan Yang Maha segala-galanya, untuk itulah akan kuukir dengan PENAKU di atas sana dan di jasad insan manusia dengan harapan sekilas cahaya kuning keemasan, hitam mengkilat dan putih bercahaya dapat mengukir tembus di alamnya oleh karena PENAKU wujud simbul nyata yang dapat digoreskan halus dan kasar mencengkeram mengerat luar dalam dengan kekuatan qolbu dan hati nurani karena sang Ilahi.
Reviews
There are no reviews yet.