Description

Satu, dua lalu tiga. Satu menjadi awal, dua menambahkan, tiga menyesuaikan. Kemudian terjalin kebersamaan.

Empat, lima, enam. Terjalin komunikasi, saling meleng-kapi. Lalu menindaklanjuti, agar sekumpulan langkah menemukan kadar pasti.

Tujuh, delapan, sembilan. Mengetik, terketik. Menulis, tertulis. Menjalin keterikatan tidak selalu dengan cara mesti bersua, sebab tersedia ruang baca yang bernama kompasiana.

Sepuluh, hingga tujuh belas itu terwujud. Kami yang berbeda secara profesi, kami yang mencoba jauh lebih akrab lagi dengan dunia literasi.

Bagi kami semua, kompasiana yang memang penuh dengan warna-warni cerita berbentuk bahasa, adalah satu bukti bahagia.

Mengolah suku kata, membaca, menikmati setiap momen seru ber-kompasiana, adalah hal yang sungguh berharga.

Cita Rasa Cinta….

“Cita terpola, rasa menata, cinta terlaksana”

Bahasa rasa tersusun, pengalaman menuntun. Dunia literasi versi kompasiana, mewujud salah satu media silaturahmi yang berbobot isi seiring intuisi hati itu sendiri.