+/- 69

+/- 69

Penulis: Marra Narayan
Genre: Non Fiksi, Opini
13×19 cm, 174 halaman, paperback


Buku yang berisi enam puluh sembilan tulisan pemikiran ditulis oleh seorang anak muda dengan sudut pandang dan gaya penulisan yang khas. Berisi kritik terhadap sistem, situasi, kondisi, dan keadaan sosial budaya yang diuraikan dengan cara berbeda. Tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk memberikan wawasan berbeda kepada setiap pembacanya agar lebih imajinatif dan kreatif di dalam mencari akar dan solusi dari masalah yang ada di generasi saat ini.

Di dalam buku berjudul “+/-69” ini disajikan ragam peristiwa berikut tanggapan dan penerimaan serta kritik terhadap peristiwa yang terjadi. Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Laki-laki Murahan” menceritakan tentang betapa mudahnya seorang laki-laki untuk jatuh ke dalam “jebakan maut” perempuan. Peristiwa ini bukan sesuatu yang baru, tetapi seringkali terjadi karena tidak disadari dan tidak diperhatikan secara serius, bahkan dianggap remeh. Penulis mengkritik peristiwa demikian dengan tujuan agar para lelaki menyadarinya dan para perempuan pun tidak melakukannya.

Banyak orang tua yang tidak memperhatikan perubahan yang terjadi terhadap generasi muda saat ini. Mereka cenderung membandingkan keadaan saat ini dengan peristiwa yang mereka alami pada saat muda, padahal pendidikan harus disesuaikan dengan generasinya. Buku ini bisa menjadi salah satu acuan bagi para orang tua untuk lebih mengerti bagaimana cara berpikir dan sudut pandang generasi muda saat ini.

Di sisi lain, bagi anak muda buku ini juga mengajak anak muda untuk bisa bukan hanya kritis di dalam berpikir, bukan hanya menginginkan hak dan kemerdekaan tanpa batas, tetapi juga mengajak anak muda untuk bisa lebih kreatif di dalam berkarya. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengasah pola pikir, salah satunya adalah dengan menulis apa yang dipikirkannya.

Buku ini menjadi contoh bahwa setiap penulis semestinya memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi identitas asli penulisnya. Dari pemilihan kata, cara bertutur, dan gaya penulisan tidak perlu sama dengan penulis yang lain. Oleh karena itu, tidak menjadi alasan bagi siapa pun untuk takut menulis atau malas belajar menulis. Indonesia membutuhkan banyak sekali buku terutama yang ditulis oleh generasi muda dan original untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Update Post